Selama Ini Kita Hanya Digigit Nyamuk Betina

Selama Ini Kita Hanya Digigit Nyamuk Betina
Digigit Nyamuk Betina – Nyamuk selain dikenal sebagai hewan yang mengganggu juga pada beberapa situasi harus cukup diwaspadai karena berperan sebagai parasit dan dapat membawa penyakit. Tapi, tahukah Anda jika ada fakta yang tak banyak orang tahu jika selama ini nyamuk yang menggigit manusia hanyalah nyamuk betina?

Sama seperti pada beberapa jenis hewan, di mana jenis betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar jika dibandingkan roulette online dengan individu jantan, nyamuk pun demikian.

Jika diperhatikan secara saksama, nyamuk yang selama ini sering dilihat memiliki ukuran besar dengan kantong perut berisi darah yang juga besar nyatanya merupakan nyamuk betina.

Nyamuk betina memiliki dan menggunakan organ yang disebut palp rahang atas. Bagian tubuh tersebut digunakan untuk mendeteksi karbon dioksida yang dikeluarkan manusia saat menghembuskan napas, dan mendeteksi ‘mangsa’ dalam hal ini manusia yang memiliki darah dengan sumber protein.

Nyamuk betina juga memiliki kemampuan untuk menangkap isyarat termal seperti suhu tubuh, bahkan aroma tertentu yang manusia pancarkan, sehingga menjadikannya pemangsa.

Hal lain yang membuat nyamuk jantan tidak menggigit manusia adalah karena mereka tidak memiliki bagian mulut khusus yang tampak menyerupai jarum layaknya nyamuk betina, yang selama ini diperlukan untuk menusuk kulit.

Dari segi perut, nyatanya nyamuk jantan juga tidak memiliki kantong darah yang akan menggendut layaknya nyamuk betina.

Hanya Menghisap Darah Manusia
Hal lain yang layak untuk diketahui adalah fakta bahwa nyamuk betina nyatanya hanya menggigit dan mengonsumsi darah manusia, dan tidak mengonsumsi darah hewan atau makhluk hidup lainnya.

Digigit Nyamuk Betina

Penelitian seorang ahli bernama Carolyn S Mcbride dari The Rockefeller University, New York, pada jurnal Nature (2014) mengungkap, nyamuk betina memiliki kemampuan yang bisa membedakan antara darah hewan dan manusia hanya dengan mendeteksi karbon dioksida dari hasil pernapasan makhluk hidup di sekitarnya.

Bahkan, bagian tubuh pada nyamuk betina yang bernama maxillary palp membuat mereka mampu melacak aroma karbon dioksida hingga jarak 50 meter.

Sementara itu, alasan nyamuk betina hanya menghisap darah manusia adalah karena mereka membutuhkan kandungan protein lebih dalam darah manusia untuk mematangkan telurnya. Protein yang terdapat pada darah manusia disebut membuat nyamuk akan melahirkan individu yang berukuran lebih besar.

Nasib Nyamuk Jantan
Jika hanya nyamuk betina yang mengonsumsi darah manusia, lalu bagaimana dengan nyamuk jantan? Ternyata, nyamuk jantan selama ini bertahan hidup dengan memperoleh sumber protein dari sari tanaman atau bunga seperti nektar.

Karena nyamuk jantan tidak bertelur, kebutuhan proteinnya bisa tercukupi dengan hanya mengonsumsi sumber protein yang berasal dari nektar atau sari protein lainnya.

Meski demikian, dalam The Conversation dijelaskan bahwa bukan berarti nyamuk jantan tidak pernah mengganggu manusia.

Meski tidak memiliki ‘selera’ atau tidak tertarik dengan darah, nyamuk jantan biasanya kerap mengganggu dan mendekati manusia dengan satu tujuan, yakni untuk mencari atau menarik perhatian nyamuk betina.