Mengapa orang masih memainkan Garena Free Fire – Entah bagaimana, di pasar yang menampung raksasa budaya Fortnite dan pembuat tren asli PUBG, masih ada ruang untuk battle royale untuk bernafas.

Garena’s Free Fire adalah salah satu game Slot deposit pulsa tanpa potongan semacam battle royale seluler lainnya yang menempatkan X jumlah pemain di pulau besar dan menyuruh mereka untuk membunuh satu sama lain untuk bersenang-senang.

Tapi Free Fire berkembang pesat, baru-baru ini mencapai 80 juta pengguna aktif harian dan pendapatan melebihi $ 1 miliar November lalu, hanya dua tahun setelah diluncurkan pertama kali.

Jadi, mengapa orang masih berbondong-bondong ke Garena Free Fire ketika game yang lebih besar dan berdampak budaya tersedia? Karena belum pernah memainkannya sebelumnya, saya sangat ingin mengetahuinya. inilah alasan Mengapa orang masih memainkan Garena Free Fire yang akan ada dibawah ini

Mengapa orang masih memainkan Garena Free Fire

Grafik dengan 8 Bit

Alasan pertama mengapa FF disebut sebagai game yang buruk adalah karena grafiknya yang rendah. Grafik Free Fire sangat minim dan sangat berbeda dengan game Battle Royale Mobile lainnya seperti PUBG dan Call of Duty. Begitulah permainan delapan bit dijuluki.

Karena grafiknya tidak terlalu detail, ukuran game slot pulsa tanpa potongan sendiri kurang dari 1 GB. Jadi spesifikasi yang dibutuhkan untuk bermain Free Fire belum tentu dewa.

Ini bisa dilihat dari ukuran permainannya. Menurut informasi dari Play Store, Free Fire hanya berukuran 46 MB. Namun, setelah diinstal di Android, jumlah total data di disk mencapai 800 MB hingga 1 GB.

Hal ini sangat berbeda dengan PUBG dan juga CODM dimana kedua game ini berukuran hingga 4 GB setelah diinstal. Jadi kita bisa menilai bahwa alasan kualitas grafis Free Fire bisa dilihat dari perbedaan tersebut, dengan ukuran memori yang “besar” dari game ini.

Selain itu, ada hal yang patut kita syukuri kepada pihak Garena International selaku developer dan publisher dari game Slot depo pulsa ini. Dimana mereka terus menerus melakukan perbaikan dan update pada salah satu game terbaiknya.

Hal tersebut terkonfirmasi dari informasi yang dipublikasikan oleh Garena, dimana mereka sedang mempersiapkan pengembangan Free Fire versi HD bernama Free Fire Max.

Hanya Untuk Kentang HP

Pada dasarnya Free Fire dibuat untuk pasar menengah ke bawah. Jadi jangan heran jika banyak pemain Free Fire. Karena sasarannya adalah pasar menengah ke bawah. Game FF ini sangat mirip dengan HP Kentang.

Banyak smartphone dengan RAM 1GB atau 2GB yang dapat memainkan Free Fire. Tidak perlu diragukan lagi karena kualitas yang ditawarkan Free Fire juga tidak terlalu mewah atau bisa dibilang standar saja.

Banyak anak kecil

Alasan mengapa FF berbeda adalah karena banyak pemain kecil di Free Fire. Di Indonesia sendiri banyak sekali anak kecil usia 7-12 tahun yang memainkan permainan ini. Oleh karena itu, julukan sebagai game kecil sangat erat kaitannya dengan game Free Fire.

Namun, tidak sedikit juga orang dewasa yang memainkan Free Fire. Ada banyak pemain terkenal dari dunia esports Free Fire. Contohnya seperti FDW, Dylan Pro dan masih banyak lagi.

Jadi, pemain kecil atau kecil sudah cukup mendominasi jumlah pemain aktif di Free Fire. Tentu saja, fenomena ini tidak hanya terjadi di Free Fire, tetapi juga di PUBG dan CODM pasti ada sekelompok kecil pemain.

Ada juga masa ketika situasi antara penggemar Free Fire dan penggemar PUBG sedikit memanas. Dan lucunya, situasi “panas” ini adalah hasil dari tweet para pemain kecil di jejaring sosial yang saling mendukung dalam permainan favorit mereka.

Bahkan jika Play Store memiliki informasi tentang peringkat atau batas usia minimum yang disarankan. Namun, regulasi atau informasi rating ini sepertinya diabaikan atau bahkan “kurang penting” bagi pemain Indonesia. Jadi tidak ada yang bisa dijadikan filter untuk mencegah atau mengontrol pemain Free Fire seperti game lainnya.